
Para pemimpin gereja di negara tersebut berfokus pada cinta, kegembiraan dan perdamaian dalam menghadapi kebencian dan kesedihan dalam pesan Paskah tahunan mereka setelah serangan “mengerikan” di dekat wilayah mereka.
Mengingat serangan masjid di Selandia Baru pada bulan Maret, Deidre Palmer, presiden Uniting Church di Australia, memilih untuk fokus pada perdamaian dan rekonsiliasi dalam pidatonya.
“Dalam menghadapi peristiwa-peristiwa dunia seperti serangan mengerikan di Christchurch, di mana kata-kata dan tindakan kebencian dan kekerasan mengancam keharmonisan dan perdamaian komunitas kita, Kristus datang kepada kita dengan panggilan untuk mengasihi sesama kita, untuk hidup dalam damai dan bekerja. untuk hidup, demi komunitas manusia yang berdamai,” kata Dr Palmer dalam rekaman pesan Jumat Agungnya.
Lihat berita terbaru dan streaming gratis 7 ditambah >>
Ia juga memberikan penghormatan terhadap iman kaum muda Kristen yang hidup di dunia yang penuh ancaman dan konflik.
“Dalam semangat Kristus, generasi muda kita menolak rasisme dan ujaran kebencian dan menerima pesan Yesus tentang cinta dan inklusi,” kata Dr Palmer.
Uskup Agung Katolik Melbourne Peter Comensoli mengatakan luka dan kesedihan “terserap ke dalam luka Yesus yang telah disembuhkan”.
“Hari ini dimulai bagian pertama saya di musim Paskah dengan Anda sebagai uskup agung Anda,” kata Uskup Agung Comensoli, setelah 12 bulan yang sulit termasuk serangan teror di Bourke Street dan hukuman terhadap pedofil George Pell.
“Saya menantikannya karena kami telah melalui kehilangan dan kesedihan di Gereja di sini di Melbourne, dan kami sangat membutuhkan Tuhan yang ingin kita berbagi kegembiraan Paskah-Nya.”
Uskup Agung Sydney Anthony Fisher mengatakan Paskah bersifat konfrontatif.
“Salib menceritakan kisah penderitaan umat manusia,” kata uskup agung Katolik itu dalam rekaman pesannya.
“Kuburan, kisah segala sesuatu yang kita cintai dan kehilangan. Namun kita berharap. Dari salib dan kubur kita memimpikan surga.”
Primata Anglikan Australia, Uskup Agung Melbourne Philip Freier, juga menyampaikan pesan penuh harapan dalam pesannya.
Meskipun semua orang tahu bagaimana rasanya gagal, “bagi umat Kristiani, tidak ada bencana, betapapun tak tertahankannya, yang merupakan akhir dari cerita,” seperti yang diilustrasikan oleh kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus, kata Uskup Agung Freier dalam rekaman pesannya.
Pendeta John P Wilson, moderator jenderal Gereja Presbiterian Australia, mengatakan kematian Yesus di kayu salib merupakan daya tarik bagi semua orang selama Paskah.
“Rahmat, berkat, pengampunan, belas kasihan, kebebasan – semuanya ada di sana, untuk semua orang, karena saliblah yang menarik semua orang kepada Kristus,” tulis Pendeta Wilson dalam pesannya.