
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan “penghentian segera” operasi militer di Libya setelah ribuan orang mengungsi dan satu-satunya bandara yang berfungsi di Tripoli diserang.
Guterres menyerukan de-eskalasi dan pencegahan “konflik habis-habisan,” kata juru bicara Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan “tidak ada solusi militer untuk konflik Libya” dan meminta semua pihak untuk segera berdialog.
Lihat berita terbaru dan streaming gratis 7 ditambah >>
Sebuah pesawat perang menyerang satu-satunya bandara yang berfungsi di ibu kota Libya itu pada Senin ketika pasukan timur bergerak maju dari selatan dan mengabaikan seruan perdamaian.
Pertempuran tersebut mengancam akan mengganggu pasokan minyak, memacu migrasi ke Eropa dan menggagalkan rencana PBB untuk menyelenggarakan pemilu guna mengakhiri persaingan antara pemerintahan paralel di timur dan barat. Kecelakaan juga semakin meningkat.
Pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) timur yang dipimpin Khalifa Haftar – mantan jenderal tentara Muammar Gaddafi – mengatakan 19 tentaranya tewas dalam beberapa hari terakhir ketika mereka mendekati pemerintah Tripoli yang diakui secara internasional.
Seorang juru bicara kementerian kesehatan yang berbasis di Tripoli mengatakan pertempuran di selatan ibukota telah menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai 80 lainnya. PBB mengatakan 2.800 orang mengungsi akibat bentrokan.
LNA Haftar, yang mendukung pemerintahan timur di Benghazi, menguasai wilayah selatan Libya yang kaya minyak awal tahun ini sebelum dengan cepat maju melalui wilayah gurun yang sebagian besar tidak berpenghuni menuju ibu kota pesisir.
Namun, merebut Tripoli merupakan tantangan yang jauh lebih besar. LNA melancarkan serangan udara di selatan kota ketika mencoba maju melalui jalan menuju pusat kota dari bandara internasional yang tidak digunakan lagi.
Namun, pemerintah Perdana Menteri Fayez al-Serraj (59) mencoba memblokir LNA dengan bantuan kelompok bersenjata sekutu yang bergegas ke Tripoli dari Misrata terdekat yang dilengkapi dengan senapan mesin.
Utusan PBB Ghassan Salame bertemu Serraj di kantornya di Tripoli pada Senin untuk membahas situasi tersebut, kata misi badan dunia Libya itu.
Kekerasan tersebut membahayakan rencana PBB untuk mengadakan konferensi pada 14-16 April guna merencanakan pemilu dan mengakhiri anarki yang terjadi sejak penggulingan mantan pemimpin Gaddafi yang didukung Barat delapan tahun lalu.
Haftar menggambarkan kampanyenya sebagai “perang melawan teroris”, tetapi lawannya menuduhnya mencoba menekan lawan dan mendirikan kediktatoran militer.
Dengan Reuters