
Salah satu pelaku bom bunuh diri yang bertanggung jawab atas pembunuhan 359 orang dalam serangkaian pemboman di Sri Lanka sedang dipelajari di Australia pada hari Minggu, kata menteri pertahanan muda negara itu, Ruwan Wijewardene, dalam jumpa pers pada hari Rabu.
Dia mengatakan pelaku bom pertama kali belajar di Inggris dan kemudian di Australia.
“Kami yakin salah satu pelaku bom bunuh diri belajar di Inggris dan kemudian menyelesaikan studi pascasarjana di Australia,” katanya.
Lihat berita terbaru dan streaming gratis 7 ditambah >>
Departemen Dalam Negeri mengkonfirmasi kepada 7NEWS.com.au bahwa “salah satu tersangka pelaku bom bunuh diri yang terlibat dalam serangan di Sri Lanka sebelumnya memiliki visa untuk Australia”.
“Tidak pantas untuk berkomentar lebih jauh mengenai penyelidikan aktif,” kata seorang juru bicara.
“Pemerintah Australia akan terus memberikan bantuan yang diminta oleh Sri Lanka.”
Polisi Sri Lanka menahan 18 orang lagi untuk diinterogasi sehubungan dengan serangan Minggu Paskah terhadap gereja dan hotel.
Sejauh ini, total sekitar 60 orang telah ditahan.
Wijewardenem mengatakan mereka adalah orang-orang yang “terpelajar” dari “kelas menengah atas” dan “mandiri secara finansial”.
TERKAIT: Ayah Australia berbicara tentang kehilangan
ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut, namun belum ada kaitan antara ledakan tersebut.
Namun, kelompok teror tersebut merilis video yang menunjukkan delapan pria berjanji setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, dengan klaim bahwa salah satu pria tersebut adalah Zharan Hashin, pemimpin kelompok ekstremis Muslim Sri Lanka National Thawheed Jama’ut.
Wijewardene mengatakan kepada parlemen pada hari Selasa bahwa dua kelompok Islam Sri Lanka – National Thawheed Jama’ut dan Jammiyathul Millathu Ibrahim – bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Diketahui bahwa 32 warga Sri Lanka telah bergabung dengan ISIS di Suriah.
Serangan tersebut juga diklaim sebagai balas dendam atas pembantaian di masjid Christchurch pada 15 Maret, namun Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan badan intelijen negaranya tidak memiliki bukti bahwa hal tersebut memang benar terjadi.
Sementara itu, polisi Sri Lanka mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah melakukan ledakan terkendali terhadap skuter mencurigakan yang diparkir di dekat Teater Savoy yang populer di ibu kota Kolombo.
Polisi juga mengonfirmasi bahwa sembilan pelaku bom bunuh diri melakukan serangan Minggu Paskah, termasuk seorang pria dan wanita.
TERKAIT: Duka bagi warga Australia yang terbunuh di Sri Lanka
Dengan AAP.